Saat Dek Ana menginjak usia 1 tahun, muncul benjolan menyerupai tahi lalat di wajahnya. Saat bertambah usia, benjolan dan bintik di pipi semakin banyak.
Mimpi buruk itu terjadi bertahun-tahun silam. Sejak saat itu, Dek Ana tak pernah merasakan sehat lagi karena tumor ganas selalu menghantui hari-harinya.
Nyawanya dalam ancaman sebab sakit tumor begitu menyiksa. Sehari-hari Dek Ana hanya bisa bersedih menahan pedih karena penyakitnya memerlukan perawatan kemoterapi sesegera mungkin. Namun, kendala biaya menghambat jalan pengobatannya.
Kondisi Dek Ana sehari-hari hanya terbaring dirumahnya, tidak bisa dibawa keluar karena penyakit kulit yang dideritanya membuat Dek Ana sensitif terhadap sinar matahari.
Tak jarang Dek Ana menangis karena kondisi gatal yang sangat hebat dideritanya. Setelah melalui beberapa pemeriksaan, Dek Ana mengidap penyakit langka, yakni Past Eksenterasi OD + Xeroderma Pigmentosum + Malignant Peripheral Sheath (tumor).
Jika dibiarkan, Dek Ana tak yakin bisa bertahan hingga kapan. Semakin hari, Dek Ana menahan sakit yang lebih dari sebelum-sebelumnya. Sayangnya, pengobatan juga tak bisa dilakukan dalam waktu dekat mengingat biaya yang masih diusakan oleh kedua orang tuanya.
Bapak Nana Bekerja sebagai kuli bangunan dan berjualan keliling, sedangkan Ibu Yayah berdagang warung kecil-kecilan. Sulit untuk mereka memenuhi kebutuhan pengobatan Dek Ana. Maka, galang dana ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengobatan yang tidak mendapatkan jaminan kesehatan (BPJS).
Ujar Ibu Ana, ia rela melakukkan apa saja demi melihat anaknya sembuh, satu-satunya mutiara kasih dan harapan baginya.
Mari ringankan beban Dek Ana supaya tak perlu menahan luka lebih lama lagi. Untuk membantu, salurkan donasi dengan cara:
Tak ada yang lebih menyenangkan dari menjadi manusia yang berguna dan memudahkan urusan manusia lainnya. Dengan berdonasi, kita memberi harapan baru untuk Dek Ana.